Yuk, Lebih Dekat Dengan Social Butterfly di Dunia Kerja

social butterfly | Skillana

Dunia kerja adalah salah satu lingkungan yang asik untuk kamu ketahui. Di sana kamu akan menemukan berbagai macam karakter orang yang membuat suasana kantor menjadi “hidup”. Salah satunya yaitu orang berpredikat Social Butterfly.

Istilah ini wajib kamu ketahui agar lebih siap untuk masuk ke dunia kerja. Tidak hanya definisi, hal lain tentang si “ekstrovert” adalah sesuatu yang menarik untuk kamu ketahui lebih dalam.

Penasaran? Yuk, cari tahu bersama pada postingan artikel ini.

Definisi Social Butterfly

Istilah Social Butterfly memang belum jadi istilah yang umum dan tren di Indonesia. Kata Social berasal dari kata “Socius” dari bahasa latin yang berarti “teman”. Istilah itulah yang menggambarkan bahwa mereka adalah orang-orang yang memiliki banyak teman.

Jiwa sosialnya tak hanya terbatas pada dunia kerja. Hal itu memungkinkan kamu untuk memiliki relasi yang lebih luas.

Kata “Butterfly” memiliki makna yang lain. Hewan tersebut mudah untuk hinggap di tempat apapun. Maka dari itu, orang yang mudah menyesuaikan diri dengan apapun situasinya, diibaratkan dengan Kupu-kupu.

Wajar kok, bagi kamu yang belum akrab dengan istilah ini. Karena Social Butterfly jadi bahasa sehari-hari anak kantoran Jaksel (Jakarta Selatan).

Psikolog Nicole Beurkens pun sepakat dengan sebutan ini. Beliau berpendapat bahkan istilah ini cocok untuk ditujukan bagi kamu yang mudah bergaul.

Bagi seorang Social Butterfly, kegiatan sosialisasi akan dijadikan prioritas untuk mendapatkan relasi. Itulah yang menjadi alasan untuk mulai mengawali obrolan agar lebih dekat dengan mereka.

Jangan kaku saat ngobrol ya, sob. Membahas hal-hal yang random adalah trik yang bagus untuk pendekatan dengan mereka.

Atur Strategi Bagi Kaum Social Butterfly

Tidak selamanya punya teman banyak itu menguntungkan. Tetap berhati-hati dan atur strategi seperti di bawah ini:

1. Atur Waktu Sebaik Mungkin

Banyak teman, banyak pula acara yang bakal kamu ikuti. Penting kamu seorang Social Butterfly untuk mengikuti acar mereka. Itu dapat menambah relasi yang baru.

Tapi, tidak selamanya hal itu baik untuk kamu. Punya banyak teman juga terkadang bisa mendatangkan masalah buat yang tidak mampu menanganinya. Salah satunya adalah meninggalkan tugas utama demi menambah relasi.

Agar jadwal kamu lebih terarah, kami sarankan untuk membuat schedule event sendiri. Posisikan kegiatan yang penting untuk dikerjakan terlebih dahulu. Setelah itu, kamu bisa mengikuti kegiatan-kegiatan lain bersama teman kantor atau lainnya.

2. Batasi Diri

Adakalanya memilih-memilih teman adalah cara yang tepat untuk menjadi seorang Social Butterfly yang baik. Penting bagi kamu untuk menyeleksi sifat-sifat teman kamu.

Tidak semua orang bisa kamu jadikan sebagai teman. Dalam memilihnya, pertimbangkan sesuatu yang kamu butuhkan tanpa memandang kelebihan yang mereka punya. Itu akan memudahkan kamu untuk menghasilkan lingkungan atau circle pertemanan yang baik. Cara ini bertujuan untuk mengurangi kejadian “salah pilih teman” yang mungkin akan berdampak lebih buruk daripada poin nomor satu.

Agar menghindari hal tersebut, kamu membatasi diri. Jangan terlalu akrab dengan semua orang. Tetap jadi diri sendiri untuk mencari teman agar kamu tidak mudah terbawa arus jika pertemanan yang mereka bawa adalah menyesatkan dan tidak sesuai dengan jati diri kamu.

3. Jangan Malu Punya Sedikit Teman

Banyaknya teman membuat kamu lebih mudah untuk berpaling. Hal ini disebabkan karena gagalnya dalam membangun komunikasi dengan beberapa teman.

Menjadi Social Butterfly adalah tantangan tersendiri bagi orang yang haus dengan perhatian. Tak heran, teman yang banyak dapat dijadikan sebagai “panggung” untuk menunjukkan kemampuan dari seorang Social Butterfly.

Terkadang, kamu perlu kurangi menjadi “orang yang ramah”. Kurangnya kepercayaan orang terhadapmu akan lebih besar daripada orang-orang yang hanya memiliki sedikit teman namun mampu bertahan lama.

Ciri-ciri Si Social Butterfly

Eits, jangan asal cap diri kamu sebagai seorang Social Butterfly, ya. Ketahui ciri-cirinya seperti di bawah ini.

1. Berkarisma

Ini adalah alat untuk memikat lawan bicaramu. Hal itu pun dibenarkan oleh Profesor Asim Shah dalam kutipan artikel ini. Banyak model kharisma yang ditonjolkan oleh kaum Social Butterfly, mulai dari keilmuan.

Semakin berilmu maka lawan bicara akan percaya dengan apa yang kamu bahas. Apalagi gaya tubuh yang terkesan rapi dan formal dapat menunjukan kewibawaan.

Kedua adalah nada bicara atau intonasi suara. Seorang Social Butterfly adalah “pesulap”. Dia mampu mengubah gaya bicara sesuai dengan situasi dan kondisi. Semakin banyak relasi, maka semakin bagus pula kharismanya.

2. Sangat Sibuk

Kamu akan sering mengikuti berbagai aktivitas. Padatnya jadwal tersebut membuatnya tidak bisa membagi waktu.

Social Butterfly kerap menghabiskan waktu untuk urusan kantor dan pertemanan. Maka tak heran mereka bisa mendapatkan relasi-relasi baru berkat kesibukannya.

Kesibukan itulah yang membuat orang-orang mudah percaya dan mudah untuk menyesuaikan pada tempat baru layaknya hewan Kupu-kupu.

3. Berpenampilan Menarik

Cara berpakaian seorang Social Butterfly adalah menyesuaikan lawan bicara. Fashionable adalah hal yang melekat pada orang tersebut karena mampu berganti-ganti gaya pakaian sesuai dengan lawan bicaranya.

Apakah kamu pernah melihat tiga ciri-ciri tersebut pada orang lain? Komen di bawah ya, kita akan diskusi terkait penemuanmu.

Jadi, Apakah Kamu Seorang Social Butterfly?

Itulah serba-serbi Social Butterfly yang harus kamu tahu. Tidak terbatas hanya lingkungan kerja, kok. Jangan kaget jika kamu menemukan ciri-ciri itu di lingkungan sekitarmu.

Tidak ada yang salah jika akrab dengan banyak orang. Tapi kamu perlu mempertimbangkan kejadian-kejadian yang mungkin bisa terjadi pada kemudian hari karena sifat itu.

Kamu belum tahu apa sih tipe kepribadian yang kamu miliki? dan potensi dari kepribadian itu? Nah, Skillana adalah jawaban yang tepat untuk mengetahui potensi diri kamu.

Skillana punya beragam jenis assesmen yang bisa kamu gunakan melalui website atau aplikasi, loh. Tunggu apalagi? Cari tau informasi lebih lanjut tentang potensi diri kamu, di sini.

Referensi: