Tips untuk Membangun Personal Branding Kamu Lewat LinkedIn

LinkedIn – Logos Download

Personal branding adalah cara untuk menunjukkan diri kita ke orang lain, atau istilahnya, menentukan citra diri kita sendiri. Nah, membangun personal branding bisa lewat sosial media loh, termasuk LinkedIn!

LinkedIn adalah sosial media yang didesain khusus untuk komunitas bisnis. Tujuan dari website ini adalah untuk membuat anggota dapat menunjukkan karyanya di pekerjan dan berhubungan dengan orang-orang yang mereka kenal dan percaya secara profesional.

Di halaman profil LinkedIn, kamu dapat mencantumkan keahlian, pengalaman kerja dan almamater kamu, serta status untuk mencantumkan pemikiran kamu. Tidak seperti sosial media lainnya seperti Facebook atau Twitter, LinkedIn membutuhkan koneksi untuk dapat membangun hubungan dengan orang lain.

Nah, dengan citra LinkedIn yang profesional ini, kamu bisa banget bangun personal branding kamu, loh! Disini, kamu bisa banget update tentang apa yang kamu capai di pekerjaan kamu termasuk menunjukkan prestasi-prestasi kamu. Tapi jangan salah, agar kamu bisa membangun personal branding yang lebih efektif, kamu bisa banget untuk coba lakukan 10 tips membangun personal branding dari Peter Febian, Growth Advisor bagi Widya Skilloka.

1. Don’t attack, but attract

Three people surrounding a table at work wearing masks on their Surface laptops

Marketing di masa lalu terfokus pada hardselling, seperti seorang sales yang mencoba untuk menawarkan produk dengan mempromosikan kelebihannya. Akan tetapi, untuk terlihat beda dibanding kandidat lain, cobalah untuk ‘menjual’ diri kamu dengan softselling. Kamu bisa mencoba untuk menunjukkan personality kamu di sosial media, seperti bahasa yang kamu gunakan adalah bahasa yang santai dan dapat membuat orang tertarik. Fokuslah untuk membuat diri kamu menarik, tanpa perlu menjelaskan banyak tentang diri kamu.

2. Not only use your makeup, but try to focus on inner power

folding chair between two men

Tampilan adalah sesuatu yang sementara. Orang bisa saja melihat kamu sebagai orang yang menarik, namun tidak berlama-lama untuk mengenal kamu lebih jauh. Cobalah untuk berfokus pada kekuatan utama kamu, yaitu pengetahuan. Kamu bisa mengikuti berbagai webinar, mendengarkan podcast, atau bahkan membaca artikel yang menarik. Selanjutnya, cobalah tulis di postingan kamu, tentang apa yang kamu petik dan tanggapanmu tentang ini.

3. Focus on quality, not quantity

Kamu tidak perlu mengupload konten sebanyak-banyaknya dalam waktu yang dekat. Cobalah untuk terfokus pada kualitas suatu tulisan, yang menunjukkan bagaimana komentar kamu atas sesuatu atau kegiatan yang kamu lalui di hari itu. Walaupun jarang-jarang mengupload, misalnya seminggu satu postingan, tidak masalah. Jadikan postingan itu sebagai tulisan yang menarik dan menunjukkan kepribadian kamu, bahkan dijadikan postingan yang ditunggu-tunggu oleh koneksimu.

4. No need to be famous, just give deep impression to people

two women sits of padded chairs while using laptop computers

Untuk kamu yang memiliki sifat introvert, gak perlu takut lagi untuk share keberhasilan kamu di social media. Fokus dari personal branding ini bukan untuk menjadi populer, akan tetapi memberikan kesan mendalam di kalangan yang tepat. Kamu bisa banget share postingan di topik yang kamu sukai, agar bisa dinikmati oleh kalangan yang sama denganmu.

5. Co-brand to self authority

Seringkali kita menemui orang-orang yang menunjukkan bahwa dia adalah ex dari perusahaan besar untuk dijadikan label diri. Ternyata, kamu bisa menunjukkan personal branding yang lebih baik, loh! Kamu bisa banget menulis bidang yang kamu dalami atau pernah kamu tempati, misalnya sebagai Digital Marketing. Ini adalah strategi melabeli diri kamu sebagai diri kamu sendiri, sehingga personal branding kamu lebih dikenal lagi.

6. Try to raise your empathy, not only talking about yourself

grayscale photo of man and woman holding their hands

Personal branding yang kuat adalah menunjukkan bahwa kita memiliki empati akan sesuatu. Cobalah untuk membuat postingan yang memuat pemikiran kamu tentang fenomena sosial, yang menunjukkan bahwa kamu peduli. Fokuslah pada pandangan yang diharapkan akan membantu bagi banyak orang.

7. Reduce sensation, elevate solutions

person using laptop

Daripada memposting sesuatu yang asal viral di LinkedIn, cobalah untuk fokus memposting solusi pada suatu masalah sosial. Kamu bisa menyampaikan solusi-solusi ini, yang bahkan bisa berlanjut pada berbagai reaksi orang-orang. Lama kelamaan, postingan kamu akan viral dengan sendirinya.

8. Content is the king, but context is the kingdom

Ibarat McDonalds, yang merupakan suatu konten, fokuslah pada konteksnya, yaitu sebagai restoran yang family-friendly. Di LinkedIn, kamu bisa cari ketertarikan kamu dan pilihlah konteks yang akan kamu tunjukkan ke publik. Tentukan ciri khas yang akan kamu bawa selalu.

9. Virality is low class only, just focus on consistency

man reading magazine

Hindari fokus pada like ataupun banyaknya komentar. Fokuslah untuk konsisten tampil sebagai diri kamu sendiri, sesuai pada topik-topik yang kamu sukai atau kuasai. Kamu bisa menulis tentang karya kamu atau yang kamu temui di hari itu. Konsistensi juga dapat dilakukan oleh komunikasi yang tepat dengan koneksi kamu, dari berbalas komentar dengan mereka.

10. Having various topic in your status is only make you famous, but that’s not your target

Fokuslah untuk membuat audience yang sustainable, yaitu audience yang terus-terusan suka dengan konten yang kamu sajikan. Cobalah untuk berfokus pada penyesuaian target, sehingga kamu dikenal sebagai pribadi tertentu, yang menjadikan kamu berbeda dengan orang lain.

Nah, itu dia 10 tips untuk membangun personal branding di LinkedIn kamu. Untuk melihat kelebihan yang dapat kamu tampilkan di LinkedIn, kamu bisa banget coba isi asesmen diri di Skillana. Disini, kamu bisa banget lihat minat dan bakat kamu yang dapat kamu jadikan sebagai personal branding kamu. Yuk, coba Skillana sekarang!