Pentingnya Menggali Potensi Diri

Definisi Potensi Diri

Sebelum memasuki dunia kerja, seseorang harus memahami potensi diri untuk menunjang karirnya. Mari kita mulai dengan membahas apa itu potensi diri. Potensi diri adalah kemampuan dan kapasitas seseorang yang tersimpan dalam diri dan mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan jika didukung dengan Latihan dan sarana yang memadai. Menurut Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, potensi diri adalah kekuatan atau daya yang dimiliki oleh seseorang, baik yang belum teraktualisasi maupun sudah teraktualisasi, namun belum optimal. Potensi berasal dari bahasa inggris “to potent” yang berarti kekuatan (power), daya, kekuatan, dan kemampuan. Setiap individu memiliki suatu potensi yang dapat dikembangkan, baik secara individu maupun kelompok melalui pelatihan dan pemberian fasilitas.

Menurut Prof. DR. Buchori Zainun, potensi diri adalah daya atau kekuatan baik yang sudah teraktualisasi tetapi belum optimal maupun belum teraktualisasi. Daya tersebut dapat berupa kekuatan (power) maupun bersifat negatif (weakness). Dalam pengembangan potensi diri, diperlukan strategi yang tepat agar potensi dapat berkembang dengan baik. Dalam hal ini, daya positif (power) harus dikembangkan, sedangkan daya negatif (weakness) perlu dicegah agar tidak berkembang. Untuk mengembangkan daya positif (power) dapat dilakukan dengan pelatihan-pelatihan yang relevan dengan daya yang dimiliki seseorang, dan untuk mencegah daya negative (weakness) dapat dilakukan dengan mencari cara untuk mencari alternatif cara menekan daya tersebut. Misal, seseorang memiliki daya positif (power) yaitu jiwa kepemimpinan yang tinggi, seseorang ini dapat mengembangkan dengan cara mengikuti organisasi yang berfokus dalam pengembangan kepemimpinan. Jika seseorang memiliki daya negatif (weakness) yaitu sulit membagi waktu, hal ini bisa ditekan dengan menggunakan metode journaling atau membuat jurnal harian.

Mengenali Potensi Diri

Mengetahui potensi diri dan pemetaan mengenai daya positif (power) dan daya negative (weakness) akan amat memudahkan bagi setiap individu untuk mengembangkan diri. Kini muncul pertanyaan baru, lalu bagaimana cara menggali potensi diri?

1. Melakukan tes assessment untuk mengetahui potensi diri

Banyak cara untuk mendapatkan hasil tes assessment. Salah satu online asessment platform yang rekomendasikan adalah Skillana. Disana kamu bisa mengetahui tipe kepribadian kamu, bagaimana gaya kerja kamu, minat dan bakat kamu, dan bagaimana tipe kepemimpinan mu.

a.   Tes Kepribadian

Tes Kepribadian adalah tes yang dikembangkan oleh Walter V. Clarke pada tahun 1956 dengan menggunakan dasar teori yang diperkenalkan oleh William Moulton Marston pada bukunya Emotions of Normal People. Tes Kepribadian ini digunakan untuk mengukur bagaimana perilaku calon pekerja dalam situasi kerja, menentukan perilaku mana yang memotivasi karyawan, dan juga menentukan gaya komunikasi yang paling sesuai dengan faktor motivasi karyawan di tempat kerja.

Di Skillana hasil tes kepribadian kamu akan dideskripsikan dengan karakteristik, kekuatan, dan hal-hal apa yang harus dikembangkan.

b.   Tes Gaya Kerja

Apa itu tes gaya kerja? Tes gaya kerja adalah psikotes yang dibuat oleh Max Martin Kostick pada awal tahun 1960-an. Psikotes ini digunakan untuk menguji gaya pribadi individu di tempat kerja sebagai hasil dari kebutuhan dan kepercayaan mereka dalam menyelesaikan peran yang berbeda.

Skillana tidak hanya memberikan hasil seperti gambar diatas, namun juga akan memberikan deskripsi juga saran untuk mengembangkan diri kamu sesuai hasil tes kamu loh!

c.   Tes Minat dan Bakat atau Tes MBTI

Apa itu tes minat bakat atau tes mbti? Tes MBTI adalah psikotes yang dirancang untuk mengukur preferensi dasar murni psikologis seseorang dalam melihat dunia dan membuat keputusan. MBTI dikembangkan oleh Isabel Briggs Myers pada tahun 1940. Psikotes ini dirancang untuk mengukur kecerdasan individu, bakat, dan tipe kepribadian seseorang.

Dari tes minat dan bakat atau sering dikenal dengan tes MBTI atau juga 16 tes kepribadian, kamu bisa melihat bagaimana diri kamu dari beberapa domain menurut Briggs and Myers :

–  Introvert (I) – Ekstrovert (E)

–  Sensing (S) – Intuition (N)

–  Thinking (T) – Feeling (F)

–  Judging (J) – Perceiving

Gambar diatas menunjukan hasil tes dengan tipe kepribadian introver-sensing-thinking-judging. Berbeda dengan platform lain, hasil tes asesmen dari Skillana dapat memberikan kamu penjelasan yang lebih lengkap mengenai tiap domain yang kamu punya, dan tipe patner kerja seperti apa yang paling cocok dengan kamu. Skillana juga memberikan saran untuk pengembangan diri kamu. Penasaran dengan hasil tes kamu?

d.   Tes Tipe Kepemimpinan

Test Kepemimpinan adalah tes yang dapat mengungkapkan beberapa model kepemimpinan yang didasari oleh teori ‘3D Theory of Managerial Effectiveness’ oleh J. W. Reddin. Alat tes ini dipadukan dengan teori Reddin yaitu tugas setiap manajer adalah untuk membuat organisasi lebih efektif dan memastikan hasil yang benar. Berdasarkan hasil alat tes ini di dapat 3 kategori dasar manajerial dengan 4 gaya perilaku manajerial.

Lagi-lagi skillana tidak hanya memberikan hasil dari tipe kepemimpinan kamu, tapi Skillana juga akan memberikan kamu deskripsi dari hasil tes kepemimpinan kamu dan memberikan saran cara kerja efektif untuk kamu. Yakin kamu gak mau coba Skillana?

2. Berfikir positif

Buatlah mindset pada diri sendiri untuk selalu berfikir positif. Pemikiran positif akan memberikan energi positif untuk seseorang. Menurut psikolog klinis DR Annabelle Chor, keyakinan terhadap sesuatu memengaruhi cara seorang berfikir, merasa, dan berprilaku. Ketika kita mempercayai bahwa kita dapat berkembang dan menjadi individu yang lebih berkualitas dengan mengembangkan potensi diri, maka otak dan tubuh kita secara otomatis akan mendukung pikiran kita.

Annabelle Chor juga mengatakan “pemikiran yang optimis tentang diri sendiri dan dunia sekitar membantu kita memiliki perasaan lebih Bahagia, penuh harapan, dan menghargai”. Hal ini menjadikan emberian afirmasi positif terhadap diri sendiri penting. Berikan dukungan kepada diri sendiri. Katakan bahwa kamu bisa berhasil, kamu bisa sukses, kamu bisa menjadi individu yang lebih baik. Maka otak dan tubuh mu akan mencari cara bagaimana untuk mencapai sugesti tersebut.

3. Luangkan waktu untuk berfikir

Luangkanlah waktu untuk diri sendiri untuk merenungkan hasil assessment yang telah kamu lakukan. Fikirkan strategi mengenai apa yang harus kamu lakukan setelah kamu mengetahui hasil assessment mu. Assessment menjadi kurang berguna jika tidak kamu fikirkan dengan baik strategi untuk mengembangkan diri. Disini kamu harus berperan sebagai konseptor untuk membuat konsep tentang kehidupan dan strategi untuk melakukan perjalanan hidupmu.

Lakukan me time tanpa ada gangguan orang lain menjadi cara untuk berfikir. Kamu bisa mendatangi coffee shop favorit mu atau kamu bisa berdiam di kamar mu dan menulis hal-hal yang terlintas di kepala. Buat peta berpikir dari hasil renunganmu terkait apa saja yang akan kamu lakukan.

4. Mencoba hal baru

Ketika kita mencoba banyak hal baru, kita memasuki tahap dimana kita keluar dari zona nyaman. Dunia begitu luas dan amat disayangkan jika kita tidak melakukan hal-hal diluar kebiasaan kita. Hal ini dapat dimulai dengan mencoba hobi baru, dari hobi baru kamu akan lebih mengenali diri sendiri. Kamu akan lebih paham apa yang kamu sukai dan apa yang kamu tidak sukai. Selain dengan mencari hobi baru, kamu juga bisa mengikuti kegiatan-kegiatan yang baru seperti mengikuti kelas-kelas akademik gratis dari berbagai universitas ternama ataupun mengikuti kursus-kursus yang dapat memberikan kamu skill-skill baru.

Memang terlihat tidak berpattern ketika kamu mencoba banyak hal baru dengan latar belakang kegiatan yang tidak berhubungan satu sama lain. Namun ini adalah salah satu metode untuk menemukan potensi terpendam kamu. Kamu akan mengetahui apa yang sebenarnya yang kamu sukai, bidang apa yang kamu kuasai, dan bidang apa yang kamu ingin pelajari. Menurut penulis, proses pembelajaran adalah proses mengubah keadaan dimana ketidaktahuan menjadi tahu dengan didasari rasa keingintahuan. Ketika kamu mencoba banyak hal baru, akhirnya kamu dapat mengerucutkan apa yang kamu sukai dan apa yang kamu ingin ketahui, dan tahap inilah kamu memasuki fase pembelajaran dalam hidup kamu.

Hal ini dapat dijadikan metode dalam belajar agar belajar hal baru menjadi mengasyikan!

5. Tentukan tujuan

Setelah kamu melakukan tes assessment diri, kemudian kamu juga sudah mengambil waktu sendiri untuk memikirkan apa yang akan kamu lakukan, dan kamu juga sudah mencoba banyak hal baru, sekarang kamu seharusnya sudah ditahap mengetahui tentang apa saja yang kamu sukai dan apa yang kamu tidak sukai. Kamu juga sudah melihat apa minatmu dan apa yang kamu ingin lakukan kedepan.

Sekarang saatnya untuk tentukan tujuan, agar jalan (path) yang sudah kamu buat menjadi berujung. Kamu harus menentukan dimana kamu harus berhenti, dan tempat pemberhentian itu adalah tujuan kamu. Ini bukan berarti kamu harus membuat tujuan jangka panjang. Mulailah dengan tujuan jangka pendek dan masih reachable. Ketika kamu sudah mencapai tujuan ini, kamu bisa membuat tujuan-tujuan yang lebih besar. Ingat, sesuatu yang besar tidak akan terjadi jika tidak dimulai dari hal kecil bukan?

6. Fokus pada diri sendiri

Dan terakhir, untuk berjalan melewati jalan (path)  yang sudah kamu buat untuk mencapai tujuan akhirmu, kamu perlu untuk fokus pada diri sendiri! Bukan, bukan berarti kamu harus menjadi individu yang ignorant atau tidak peduli kepada orang lain, namun fokus pada diri sendiri adalah keadaan ketika kamu dapat menjadikan dirimu sebagai prioritas utama untuk difikirkan. Kesampingkan hal-hal yang tidak mempengaruhi kehidupanmu untuk jangka panjang. Seseorang bijak pernah mengatakan, “jangan memikirkan sesuatu lebih dari 5 menit jika tidak mempengaruhi dirimu 5 tahun kedepan”. Coba deh baca buku “Seni Untuk Bersikap Bodo Amat”! Semoga membantu!