Pentingnya MBTI dalam Lingkungan Kerja Kamu
Sebagian besar kuis kepribadian cuma buat seru-seruan, tetapi terkadang kuis ini mengungkapkan kebenaran dan pengetahuan yang membantu menjelaskan berbagai kepribadian, perilaku, dan preferensi. Kuis semacam itu sering kali menjadi angin segar di tengah weekdays yang membosankan.
Mereka juga bisa menjadi latihan yang berguna untuk mengenal diri kamu sendiri lebih baik, apakah kamu sedang mengisi pertanyaan yang diajukan oleh psikolog atau menemukan kecocokan karakter kamu dengan artis idola. Selain kuesioner yang menghibur ini, ada banyak penilaian psikologi sah yang tersedia secara online yang dapat memberi tahu tentang diri kamu lebih dalam.
Tes MBTI berjasa dalam membantu perusahaan dengan eksplorasi mendalam tentang ciri-ciri kepribadian karyawan. Ternyata, ada banyak manfaat MBTI di tempat kerja.
Apa itu MBTI?
Sebelum kita membahas tentang pentingnya MBTI dalam lingkungan kerja kamu, marilah kita membahas arti MBTI ini terlebih dahulu. MBTI merupakan singkatan dari Myers-Briggs Type Indicator, yang merupakan tolak ukur kepribadian yang paling banyak digunakan di dunia. Banyak orang melihat bahwa mengetahui “tipe” mereka telah membantu mereka mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang diri mereka sendiri dan orang lain.
MBTI dirancang untuk menilai preferensi psikologis, termasuk bagaimana orang melihat dunia, bagaimana mereka berinteraksi dengan orang-orang sekitarnya, dan bagaimana mereka mengambil keputusan.
Penilaian kepribadian menjadi salah satu tes kepribadian yang paling populer dan banyak digunakan. Tes ini digunakan oleh psikolog, konselor karir, serta rekruter perusahaan. Tes ini sering disebut-sebut sebagai cara cepat untuk mempelajari lebih lanjut tentang nilai plus dari seseorang dan apakah mereka akan berhasil dalam peran tertentu.
MBTI mengklasifikasikan orang ke dalam 16 tipe kepribadian. Tes ini mencakup 4 spektrum berbeda:
- Introvert vs Extrovert
Bagian tes ini menjelaskan dari mana kamu mendapatkan energi paling besar. Hal ini sering disalahartikan sebagai ‘Pemalu vs Suka Bergaul’.
Jika kamu mengumpulkan energi kamu dari waktu sendirian dan bersenang-sedang saat merefleksikan diri, kemungkinan kamu adalah seorang introvert.
Sebaliknya, orang yang merasa lebih bersemangat di suatu grup atau keramaian adalah seorang ekstrovert.
- Sensing vs Intuition
Sensing lebih menyukai fakta daripada ide dan merupakan pemecah masalah dengan kebiasaan mengacu pada solusi yang sudah dicoba dan benar daripada ide baru.
Di sisi lain, mereka yang dikategorikan intuitif seringkali lebih suka menemukan ide dan pilihan baru, serta menikmati teori daripada implementasi.
- Thinking vs Feeling
Seringkali, thinking lebih cenderung membawa sudut pandang objektif. Seolah-olah, mereka menganalisa dan mempertanyakan ide dan solusi sebelum menerimanya secara mentah-mentah. Mereka berkembang dalam debat yang sehat dan dapat dianggap tidak melihat personal seseorang.
Di sisi lain, feeling difokuskan pada harmoni interpersonal dan orang-orang yang terlibat daripada tugas itu sendiri. Mereka membutuhkan negosiasi dan sering berfokus pada kesamaan daripada perbedaan.
- Judging vs Perceiving
Judging menghargai prinsip pekerjaan dan perusahaan. Mereka lebih suka bekerja keras dan bersantai setelahnya, dan diketahui menggunakan daftar dan kalender untuk mengatur waktu dan target.
Biasanya, orang-orang yang perceiving lebih menyukai spontanitas dan tidak menyukai kekakuan. Mereka suka bertukar pikiran dan mengeksplorasi kegiatan baru.
Guna MBTI untuk Diri Kamu
Jadi, sebenarnya mengetahui tipe MBTI kamu dan penilaian lainnya tuh membantu nggak sih? Apa gunanya ukuran kepribadian ini?
Mengurangi Munculnya Konflik
Setelah mengambil MBTI dan melihat hasilnya, kamu mungkin memiliki pemahaman yang lebih baik tentang reaksi dan persepsi berbeda yang mungkin dimiliki orang lain terhadap situasi yang sama. Kita semua memiliki cara yang berbeda untuk melihat dan berinteraksi dengan dunia.
Orang sering berpendapat bahwa kebanyakan orang lain memiliki pandangan, pendapat, sikap, dan sifat yang sama dengan mereka. Memiliki preferensi pribadi kamu sendiri yang diperlihatkan dengan jelas dapat membuka mata banyak orang.
Mengetahui tipe MBTI dapat membantu kamu mengetahui cara terbaik untuk menanggapi teman kerja kamu. Jika konflik muncul, kamu mungkin memiliki peluang lebih baik untuk meredakan situasi jika kamu memahami bagaimana mereka menangani konflik dan konfrontasi.
Pertanyaannya, bagaimana kamu bekerja sama dengan teman kerja kamu yang ESFP, si sensitif dan sangat menghormati aturan dan otoritas? Atau mungkin seseorang yang pekerja keras, ISFJ analitis? Apa yang mereka junjung tinggi?
Sebelum membuat keputusan yang terburu-buru, ada baiknya untuk memiliki pemahaman umum tentang bagaimana orang-orang menanggapi apa yang kamu lakukan dan sampaikan.
Meningkatkan Komunikasi
Salah satu manfaat MBTI yang paling menonjol di tempat kerja adalah MBTI membawa komunikasi tempat kerja yang positif. MBTI di kantor dapat membantu teman kerja menentukan cara terbaik untuk mendekati komunikasi yang intim dan menambah nilai pada interaksi atasan dan karyawan, Dengan memiliki pemahaman tentang bagaimana orang dapat bekerja dengan baik, kamu dapat mengukur dengan lebih baik tentang apa yang mereka perlukan untuk menyelesaikan pekerjaan mereka.
Mempelajari lebih banyak tentang MBTI kamu juga dapat membantu kamu menemukan cara baru untuk menangani masalah. Jika kamu menemukan bahwa kamu cenderung berteman dengan introvert, kamu akan lebih berhati-hati untuk berkenalan dengan teman kerjamu.
Meningkatkan Teamwork
Dalam menambah dan meningkatkan hubungan dan komunikasi, kamu akan menemukan bahwa teamwork juga meningkat. MBTI memberi tahu kamu banyak tentang bagaimana teman kerja kamu lebih suka bekerja dan dengan siapa mereka berkolaborasi secara efisien dan efektif. Saat bekerja untuk menyatukan tim, akan sangat membantu jika memiliki informasi ini untuk menghilangkan konflik dan mencocokkan kepribadian yang tidak berbenturan. Demikian pula, dalam menciptakan suatu tim, MBTI memungkinkan atasan untuk mengelompokkan karyawan yang dapat saling melengkapi berdasarkan kekuatan dan kelemahan yang dirasakan.
Janganlah terpaku pada hasil kamu. Ingat bahwa para peneliti telah menemukan bahwa kepribadian kita cenderung stabil dari waktu ke waktu, akan tetapi kepribadian ini juga bisa berubah.
