Pentingnya Merencanakan Jenjang Karir untuk Masa Depan Kamu
Orang tidak selalu memilih jenjang karir mereka secara langsung. Biasanya, jenjang karir seseorang panjang dan banyak perubahan didalamnya. Memilih jenjang karier, bagaimanapun, adalah cara yang bagus untuk memulai karier kamu untuk membangun keterampilan, pendidikan, dan pengalaman yang tepat untuk menemukan pekerjaan yang memuaskan dan menyenangkan.
Untuk melakukannya, penting untuk merefleksikan ketertarikan kamu, skill, dan target dalam memilih pilihan hidup. Misalnya seperti sekolah apa yang ingin dituju, pekerjaan apa yang cocok, atau memilih akan mengambil S2 atau sertifikasi khusus. Dilansir dari Indeed, dalam artikel ini kamu akan tahu cara memilih jenjang karier dengan mengidentifikasi skill dan ketertarikan kamu dengan mencocokkannya dengan potensi diri dan memulai karier.
Apa itu jenjang karir?
Jenjang karir adalah posisi yang kamu pegang saat kamu mulai tumbuh dalam suatu bidang. Pekerjaan pertama atau gelar sarjana kamu, misalnya, dapat menandai awal dari jenjang karir kamu. Saat kamu memperoleh pengetahuan dan keterampilan tambahan, kamu dapat move on ke posisi yang lebih tinggi.
Bentuk jenjang karir
Berikut adalah beberapa contoh jenjang karir di beberapa industri:
- Retail: sales associate → kasir → asisten manajer → manajer toko → manajer regional
- Editorial: Intern → asisten editor → editor → editor senior → redaktur → pemimpin redaksi
- HRD: asisten HR → HR specialist → asisten direktur HR → direktur HR
Cara memilih jenjang karir
Jenjang karir harus sesuai dengan goals, rencana masa depan, dan personality kamu. Ikuti langkah-langkah ini untuk menyiapkan jenjang karir kamu.
1. Tentukan Goals Karir Kamu
Sebelum memilih suatu karir, mulailah dengan berkaca pada diri kamu sendiri dengan membuat dan menjawab pertanyaan. Sering-sering merefleksikan diri akan mempertajam pilihan kamu ke goals yang lebih spesifik.
Coba tanyakan pada diri kamu:
- Apa yang aku inginkan dari karirku?
- Apa kelebihan utamaku?
- Apa aktivitas yang paling bikin aku seneng, dari sisi pekerjaan atau di waktu senggang?
- Apa yang bikin aku tertarik?
- Apa kelebihan dan kekuranganku? Soft skill? Hard skill?
- Apakah aku ingin untuk fokus pada keahlian teknis atau berperan dalam manajemen?
Ketika kamu udah menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, ataupun pertanyaan lain, kamu dapat mencari tahu jenjang karir potensial yang cocok untuk kamu. Penting untuk melihat goals karir kamu saat kamu tumbuh untuk melihat apakah apa yang kamu ambil sesuai dengan keinginan kamu. Kamu juga dapat menggali potensi di diri kamu.
2. Membuat 5-year dan 10-year plan
Setelah kamu mengererucutkan opsi yang kamu punya, coba untuk pertimbangkan potensi pekerjaan. Cari tahu prospek karir dan potensinya pada 5 atau 10 tahun ke depan. Kamu bisa lihat dari orang-orang yang sudah berpengalaman di bidang tersebut, dan catat jabatan pekerjaan yang mereka miliki. Tentukan kemajuan apa yang ingin kamu miliki di masa depan ini. Kemudian cari tahu apa aja yang perlu kamu lakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Mungkin kamu harus mengambil sertifikasi tertentu, mengambil tanggung jawab khusus, atau bahkan berada di posisi tertentu dahulu.
Dengan memiliki goals karir, kamu dapat berrencana berdasarkan progress yang akan kamu capai setiap tahun. Cobalah untuk sering menjadwalkan untuk mengamati karir dan goals kamu.
3. Cari Tipe Personality
Tipe personality adalah sekumpulan ciri-ciri kepribadian yang dapat dikelompokkan. Ada beberapa metode untuk menemuka tipe kepribadian kamu, banyak diantaranya berfokus pada respon kamu atas suatu situasi. Tipe personality yang berbeda memiliki kemungkinan untuk memiliki karir yang berbeda pula. Kamu bisa mencoba tes asesmen di Skillana untuk mencari tipe personality kamu.
4. Review Pengalaman Sebelumnya
Kesenangan kamu akan pengalaman sebelumnya dapat menjadi panduan dalam memandu memilih jenjang karir Anda. Coba identifikasi posisi Anda sepelumnya, seperti berfokus pada keterampilan teknis tertentu. Selain itu, identifikasikan riwayat pekerjaan kamu untuk mencari tahu posisi mana yang cocok buat kamu.
5. Bandingkan Syarat Pekerjaan dengan Gelar
Banyak pekerjaan memiliki persyaratan khusus untuk pendidikan, seperti diharuskan untuk lulusan minimal S1 atau memiliki sertifikasi. Beberapa pekerjaan bahkan mengharuskan karyawan dari lulusan yang sesuai dengan posisi. Review persyaratan pendidikan untuk pekerjaan yang kamu minati dan lamar pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan kamu atau sertifikat yang kamu miliki.
6. Nilai Keahlian Diri Sendiri
Buat list keterampilan, sertifikasi, dan bidang keahlian kamu sekarang. Kamu juga dapat meminta rekan kerja dan kolega untuk memberikan feedback tentang hasil pekerjaan kamu, baik secara keterampilan teknis, interpersonal, dan manajemen sumber daya Anda. Evaluasi ini dapat membantu kamu untuk menemukan karir yang sesuai dengan pengalaman kamu.
7. Perhatikan Minat
Tergantung pada kepribadian kamu, kamu mungkin memiliki minat yang cocok untuk karir yang berbeda. Coba periksa hobi kamu, pengalaman volunteer di masa lalu, dan minat untuk mengidentifikasi kegiatan yang kamu suka. Meskipun informasi ini seperti diluar konteks karir, akan tetapi ini dapat membantu untuk membentuk jenjang karir kamu. Misal, kamu dapat menikmati karir di bidang teknologi apabila kamu orang yang tertarik dengan komputer dan gadget, atau kamu dapat menikmati menjadi seorang sales dikarenakan kamu suka untuk mempromosikan sesuatu.
Gunakan pengetahuan ini untuk melamar posisi jangka pendek atau peluang volunteer untuk mengeksplor pilihan karir baru. Pengalaman ini dapat membantu kamu untuk menentukan apakah keterampilan yang kamu suka dapat berguna untuk suatu pekerjaan.
8. Identifikasi Kekuatan Utama
Identifikasi nilai kekuatan utama dapat membantu kamu untuk fokus kepada karir yang cocok dengan kamu. Ini juga dapat menentukan bidang atau area yang disukai oleh kamu. Coba untuk membuat list kualitas yang biasanya diperlukan oleh perusahaan. List ini dapat kamu tulis di CV kamu.
9. Pertimbangkan Kebutuhan dan Gaya Hidup
Jenjang karir yang berbeda dapat memiliki konsekuensi untuk kamu. Misalnya, kamu akan mengambil pekerjaan ini karena kamu merasa bahagia akan tetapi untuk gajinya tidak sesuai dengan gaya hidup kamu. Cobalah untuk melihat potensi dan apa yang kamu mau untuk memilih pekerjaan tertentu.